Bagaimana Fisika Partikel Menguraikan Fenomena Dasar Alam Semesta

1 komentar
Fisika Partikel adalah fenomena alam yang terjadi pada level subatomik. Objektif dari Fisika Partikel adalah mencari jawaban atas dua pertanyaan kunci: (1) Apa elemen fundamental dari material, dan (2) bagaimana mereka berinteraksi. Ilmu dan pemahamanan ini kemudian disimpulkan dalam sebuah Model Acuan (Standard Model).
Daerah jarak kerja Fisika Partikel sangat kecil, dalam orde fm (femto meter, 1 fm = 10E-15 m atau sepuluh pangat minus lima belas meter). Ini adalah skala subatomik. Sebaliknya, daerah energi kerja Fisika Partikel sangat besar, dalam orde 10E15 eV. Sebagai pembanding, jarak kerja ilmu material dalam orde amstrong (1A = 10E-10 m), dengan energi kerja order 10E-5 eV.
Pencarian Partikel Pembangun Materi: dari Atom ke Quark
Elemen fundamental didefenisikan sebagai elemen dasar penyusun alam semesta, disebut juga partikel dasar atau partikel pembangun materi karena kombinasi partikel inilah materi tersusun. Dalam perhitungan para teoritis, partikel dasar ini dipandang sebagai partikel titik.
Kepentingan untuk mengetahui partikel ini tergambar dalam kuliah Richard Feynman (Nobelis 1965) di hadapan para mahasiswanya:
Å«ika seandainya kehancuran dahsyat pada peradapan & pengetahuan manusia, dan cuma hanya 1 kalimat pendek yang bisa diwariskan ke generasi selanjutnya, apakah kalimat pendek yang paling informatif itu? Jawaban: Teori atom, bahwa materi terbentuk oleh atom-atom!.
Feyman sama sekali tidak salah. Pengetahuan bahwa materi tersusun oleh atom-atom akan memudahkan generasi berikutnya untuk cepat tanggap: bahwa untuk memahami sifat-sifat materi secara lengkap maka harus diketahui dari apa mereka terbuat dan dipelajari bagaimana penyusun materi itu berinteraksi.
Pandangan bahwa atom adalah partikel titik dan tak bisa dibagi lagi dipostulatkan oleh John Dalton pada tahun 1803. Sayangnya, Atom itu bukanlah elemen fundamental. Berturut-turut penemuan elektron oleh J. J. Thomson (1897), inti atom dan proton oleh Rutherford (1911), dan neutron oleh Chadwick (1932) meruntuhkan postulat atom sebagai partikel titik. Elekron kemudian diketahui adalah salah satu elemen fundamental penyusun materi. Partikel-partikel dengan ukuran kecil dari atom (seperti netron, proton, dan elektron) disebut partikel subatomik.
Pada tahun 1964 Murray Gell-mann dan George Zwei mempublikasikan proposal baru tentang partikel titik. Perilaku ratusan partikel dapat dijelaskan sebagai kombinasi dari elemen fundamental yang bernama: QUARK. Quark bersama elektron kemudian menjadi 2 partikel pembentuk materi pertama yang ditemukan.
Gell-mann mendapat hadiah Nobel tahun 1969 atas sumbanganya mengklasifikasi elemen fundamental. Keberadaan quark kemudian terbukti lewat beberapa eksperimen dengan metoda scattering.
Anti Partikel
Anti partikel pertama kali diramalkan oleh Dirac dalam persamaan Dirac. Persamaan Dirac adalah persamaan yang berhasil mengawinkan konsep relativitas khusus dengan mekanika kuantum. Persamaannya yang dipublikasikan pada tahun 1928 ini memperbaiki persamaan Schrodinger yang tidak bisa dipakai untuk kasus relativisik. Kasus relativistik adalah melibatkan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Elektron misalnya, pada kenyataannya bergerak mendekati kecepatan cahaya.
Dipostulatkan bahwa setiap partikel memiliki anti partikel, memiliki sifat yang sama kecuali muatannya berbeda. Misalnya positron adalah anti partikel dari elektron, memiliki massa, ukuran, mematuhi semua hukum konservasi yang juga dipatuhi elektron, namun muatannya adalah positif.
Apa yang terjadi apa bila partikel bertemu dengan anti partikelnya? Inilah yang disebut proses penghilangan (annihiliation process): Partikel + Anti partikel  Energi. Energi ini biasanya dibawa oleh partikel khusus (partikel ini adalahexchange particle untuk masing-masing interaksi ¡¦dibahas pada bagian berikutnya), misalnya dalam contoh elektron + positron  photon (disebut jugapair annihilation). Sesuai hukum kekekalan energi, maka photon ini juga akan bisa menghasilkan elektron + postiron (disebut pair production).
Keberadaan anti partikel itu pertama kali dibuktikan oleh Carl Anderson pada tahun 1932 di Fermilab, Chicago Amerika Serikat. Anderson menembakkan partikel bermuatan ke dalam bubble chamber yang berisi superheated liquiddan dikelilingi medan magnet. Partikel akan meninggalkan jejak pada uap cairan tersebut, dan partikel bermuatan akan dibelokkan oleh medan magnet. Arah belok partikel selalu berlawanan arah dengan anti partikelnya. Carl Anderson meraih penghargaan Nobel pada tahun 1935 atas sumbangannya itu.
Pada awal penciptaan alam semesta, jumlah partikel dengan anti partikelnya adalah sama, mereka berada dalam keadaan setimbang. Sekarang, jumlah anti partikel jauh lebih sedikit daripada partikelnya. Inilah yang disebut dengan “masalah materi ¡¦anti materi”, satu dari beberapa PR besar fisikawan.
Konsep Partikel Pembangun Materi
Sejauh ini, sudah diketahui beberapa fundamental elemen atau partikel dasar (elementer particle) yang membentuk materi. Mereka diklasifikasikan atas 2 jenis: quark dan lepton.
Quark ini memiliki 6 tipe atau flavors (dikategorikan dalam 3 famili atau generasi): up/down, charm/strange, dan top/down. Semua materi di alam semesta kita dibentuk oleh kombinasi quarks ini: kombinasi quark-anti quark membentuk meson, dan tiga kombinasi quark membentuk baryon. Baru-baru ini ditemukan bukti keberadaan lima kombinasi quark membentuk partikel, disebut jenis pentaquark. Proton dan Netron, dua partikel subatom yang kita kenal, adalah contoh jenis baryon.
Sebagaimana quark, lepton juga memiliki 6 tipe (juga dikelompokkan dalam 3 famili atau generasi): elektron/elektron-neutrino, muon/muon-neutrino, dan tau/tau-neutrino.
Kombinasi proton-neutron-elektron membentuk atom, kombinasi atom membentuk molekul, kumpulan molekul membentuk senyawa atau campuran ataupun larutan yang secara kasat mata bisa kita lihat.
Interaksi Fundamental Alam Semesta
Fenomena interaksi antar partikel dijelaskan dengan keberadaan partikel pembawa interaksi yang saling dipertukarkan oleh partikel-partikel terlibat.
Apa yang terjadi ketika dua orang ini saling melempar dan menerima bola? mereka saling menjauh. Fenomena ini dijelaskan sederhana oleh Hukum III Newton Aksi-Reaksi. Interaksi antar partikel bisa dijelaskan dari fenomena yang sama: partikel A dan B berinteraksi dengan saling mempertukarkan sebuah partikel; partikel ini disebut sebagai exchange particle.
Ada empat interaksi fundemental: interaksi gravitasi (gravitational interaction), interaksi elektromagnetik (electromagnetic interaction), interaksi lemah (weak interaction), dan interaksi kuat (strong interaction). Setiap interaksi memiliki partikel pembawa interaksi khusus, yang cuma bisa bekerja spesifik pada interaksi tertentu. Kita akan bahas secara singkat satu per persatu masing-masing interaksi tersebut.
Interaksi gravitasi membuat benda jatuh ke tanah dan juga pegerakan planet dan galaksi. Makin masif benda maka makin besar dia merasakan interaksi gravitasi; sebaliknya makin jauh jarak dua benda maka makin berkurang interaksi gravitasi bekerja. Karena itulah, pada skala mikrokosmik (level partikel) maka interaksi ini bisa diabaikan. Interaksi gravitasi dijelaskan oleh Teori Relativitas Umum Einstein. Partikel pembawa interaksi ini adalah graviton, eksis secara teori namun belum ditemukan sejauh ini dalam eksperimen.
Interaksi elektromagnetik menyebabkan semua fenomena menyangkut listrik dan magnetik; nyaris seluruh teknologi yang ada sekarang berdasarkan interaksi ini. Interaksi elektromagnetik dijelaskan oleh Quantum Electrodynamics (QED), dimana Richard Feynman, Julian Schwinger, dan Sin-itiro Tomonaga berbagi hadiah nobel untuk hal ini di tahun 1965. Sejauh ini, QED adalah teori kuantum yang paling sukses yang pernah ada; kecocokannya dengan eksperimen ibarat mengukur jarak Bandung-Surabaya dengan ketelitian helaian rambut. Partikel pembawa interaksi adalah foton, atau partikel cahaya, yang dipostulatkan oleh Max Planck pada awal 1900 dan ditemukan oleh Einstein pada 1905 lewat percobaan efek fotoelektriknya. Einstein meraih Nobel pada 1922 untuk percobaannya ini.
Interaksi lemah terjadi pada skala subatomik, bertanggung jawab pada peluruhan radioaktif seperti peluruhan beta. Sheldon Glashow, Abdus Salam, dan Steven Weinberg (hadiah nobel 1979) membuat teori umum untuk interaksi lemah dan secara menakjubkan berhasil membuat teori unifikasi interaksi elektromagnetik dan weak: electroweak unification theory. Trio ini juga memprediksi partike W dan Z sebagai exchange particle dalam interaksi lemah, yang kemudian ditemukan 3 tahun kemudian oleh Carlo Rubbia dan Simon van der Meer (hadiah nobel 1984).
Interaksi kuat juga terjadi pada skala subatomik namun cuma dirasakan oleh quark. Nobel Fisika 2004 jatuh pada tema ini; Trio nobel 2004 mempublikasikan temuan mereka pada tahun 1973 perihal gluon (dari kata glue atau lem) sebagaiexchange particle dalam interaksi kuat. Temuan ini memulai sebuah teori baru dalam teori medan kuantum: Quantum Chromodynamic (QCD), teori khusus untuk mempelajari fenomena dalam interaksi kuat.
Gluon ini memiliki sifat yang berbeda dengan partikel pembawa interaksi lainnya, mereka bisa berinteraksi sesama mereka. Interaksi antar gluon ini berkurang ketika jarak antar quark berkurang, akibatnya interaksi antar quark berkurang. (Ini tentu berbanding terbalik dengan interaksi elektromagnetik yang berbanding terbalik dengan jarak antar partikel). Sebaliknya, jika jarak jarak antar quark bertambah maka interaksi antar gluon meningkat, sehingga interaksi antar quark bertambah. Ini membuat quark tidak bisa dipindahkan dari inti atom; hal ini pula-lah yang membuat proton-proton tidak saling tolak-menolak dalam inti atom walau sama-sama bermuatan positif. Sifat ini disebut “kebebasan asimptotik”.
Sifat lain dari quark ini dalam teori QCD adalah nomor kuantum “warna” ¡¦sebagaimana pelabelan spdf pada nomor kuantum elektron. Warna itu sendiri adalah identitas quark (ibarat muatan pada elektromagnetik), yang membuat quark mematuhi Larangan Pauli: tidak ada partikel yang identik berada pada level energi yang sama. Proton misalnya, terbuat dari 2 quark up dan 1 quark down, namun 2 quark up ini dipastikan memiliki warna yang berbeda. Jika tidak, maka Larangan Pauli dilanggar.
Sifat-sifat ini menjelaskan kenapa quark tidak pernah diamati sebagai partikel bebas (free particle). Keterjebakannya bersama quark yang lain disebutconfinement of quark. Salah satu cara melihat confinement of quark ini disebut bag model. Bayangkan para quark ini berada dalam satu tas plastik yang elastis, dimana para quarks bergerak bebas di dalamnya, selama kita tidak mencoba memisahkan mereka. Tapi ketika kita mencoba menarik satu quark keluar, tas plastik itu merenggang dan bertahan (agar tidak sobek). Ketika pemberian energi untuk memisahkan mereka makin besar, yang terjadi justru terbentuknya partikel jenis meson!
Beberapa eksperimen sudah menunjukkan banyak kesepakatan dengan ramalan QCD, dan yang paling penting adalah ramalan teori QCD terhadap konstanta kopling (simbol: alfa).
Model Standar dan Unifikasi Semua Teori
Semua ilmu dan pemahaman Fisika Partikel ini dirangkum dalam sebuah model yang menggambarkan partikel dasar dan interaksinya: Acuan Model. Sampai saat ini sudah banyak fenomena partikel yang sudah dimengerti lewat model ini. Ratusan partikel sudah diprediksi berserta sifat-sifatnya, dan banyak sekali yang cocok dengan hasil eksperimen.
Temuan Gross dan kawan-kawan ini semakin mendekatkan impian para ahli fisika teoritis seluruh dunia: membuat satu teori untuk menjelaskan 3 interaksi dasar partikel (elektromagnetik, lemah, dan kuat) yaitu Teori Unifikasi Agung (atau Grand Unified Theory, GUT).
Teori QCD, bersama-sama teori QED dan teori unifikasi Electroweak, semakin menyempurnakan Model Standar ini. Ketiga teori ini menunjukkan sebuah kemungkinan adanya satu teori bersama (GUT) pada partikel dengan energi 10E15 GeV (10 pangkat 15 GeV, 1 GeV = 10E9 eV). Angka ini adalah sangat ekstrim tinggi bahkan dilingkungan Fisika Energi Tinggi (High Energy Physics) sekalipun! Pemercerpat partikel terbaik buatan manusia hanya sanggup menghasilkan partikel dengan energi orde MeV (10E6 eV).
Namun kalkulasi ini memerlukan satu asumsi lagi: supersimetri partikel. Jika asumsi ini terbukti, maka Teori Unifikasi Agung ini adalah langkah terakhir untuk menyatukan interaksi terakhir, interaksi graviatasi, dalam satu teori: Theory of Everything (ToE), atau Teori Segalanya, impian Einstein semenjak 1920 yang tidak pernah dia capai sampai akhir hayatnya.
Baca selengkapnya »

Dahsyatnya Elektromagnet

0 komentar
Begitu dahsyatnya sehingga para ilmuwan di NASA (National Aeronautics and Space Admistration) mulai berpikir untuk memanfaatkannya sebagai tenaga yang bisa ‘melemparkan’ pesawat luar angkasa ke luar atmosfer bumi! Kenapa sampai muncul ide ini? Bukankah mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim pesawat-pesawat ke luar bumi sudah cukup berhasil? Sebenarnya semua mesin roket yang sudah digunakan maupun yang sedang dikembangkan saat ini tetap membutuhkan bahan khusus sebagai pendorongnya. Bahan-bahan propellant ini bisa berupa bahan kimia seperti yang sudah banyak digunakan, bisa juga berupa hasil reaksi fusi nuklir yang teknologinya dikembangkan di awal abad 21 ini. Ada lagi berbagai teknologi inovatif seperti light propulsion dan antimatter propulsion.

Penggunaan propellant ini sebenarnya sangat membatasi kecepatan dan jarak maksimum yang dapat dicapai pesawat. Karena itulah muncul ide untuk mengirimkan pesawat luar
angkasa menggunakan teknologi yang sama sekali tidak melibatkan propellant. Sistem apa yang bisa ‘melemparkan’ pesawat yang begitu besar dan berat ke luar angkasa tanpa menggunakan propellant sama sekali? Hanya Elektromagnetika yang bisa menjawabnya!
Elektromagnetika merupakan penggabungan listrik dan magnet. Sewaktu kita mengalirkan listrik pada sebuah kawat kita bisa menciptakan medan magnet. Listrik dan magnet benar-benar tidak terpisahkan kecuali dalam superkonduktor tipe I yang menunjukkan Efek Meissner (bahan superkonduktor dapat meniadakan medan magnet sampai pada batas tertentu). Ini bisa dibuktikan dengan cara meletakkan kompas di dekat kawat tersebut. Jarum penunjuk pada kompas akan bergerak karena kompas mendeteksi adanya medan magnet. Elektromagnetika
sudah banyak dimanfaatkan dalam membuat mesin motor, kaset, video, speaker (alat pengeras suara), dan sebagainya. Sekarang giliran proyek luar angkasa yang ingin memanfaatkan kedahsyatannya!
David Goodwin dari Office of High Energy and Nuclear Physics di Amerika adalah orang yang mengusulkan ide electromagnetic propulsion ini. Saat sebuah elektromagnet didinginkan sampai suhu sangat rendah terjadi sesuatu yang ‘tidak biasa’. Jika kita mengalirkan listrik pada magnet yang super dingin tersebut kita bisa mengamati terjadinya getaran (vibration) selama beberapa nanodetik (1nanodetik = 10-9 detik) sebelum magnet itu menjadi superkonduktor. Menurut Goodwin, walaupun getaran ini terjadi hanya selama beberapa nanodetik saja, kita tetap dapat memanfaatkan keadaan unsteady state (belum tercapainya keadaan tunak) ini. Jika getaran-getaran yang tercipta ini dapat diarahkan ke satu arah yang sama maka kita bisa mendapatkan kekuatan yang cukup untuk ‘melempar’ sebuah pesawat ruang angkasa. Kekuatan ini tidak hanya cukup untuk ‘melempar’ secara asal-asalan, tetapi justru pesawat ruang angkasa bisa mencapai jarak maksimum yang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari segala macam pesawat yang menggunakan propellant.
Untuk menerangkan idenya, Goodwin menggunakan kumparan kawat (solenoid) yang disusun dari kawat magnet superkonduktor yang dililitkan pada batang logam berbentuk silinder. Kawat magnetik yang digunakan adalah logam paduan niobium dan timah. Elektromagnet ini menjadi bahan superkonduktor setelah didinginkan menggunakan helium cair sampai temperatur 4 K (-269oC). Pelat logam di bawah solenoida berfungsi untuk memperkuat getaran yang tercipta. Supaya terjadi getaran dengan frekuensi 400.000 Hz, perlu diciptakan kondisi asimetri pada medan magnet. Pelat logam (bisa terbuat dari bahan logam aluminium atau tembaga) yang sudah diberi tegangan ini diletakkan secara terpisah (isolated) dari sistem solenoida supaya tercipta kondisi asimetri.
Selama beberapa mikrodetik sebelum magnet mulai berosilasi ke arah yang berlawanan, listrik yang ada di pelat logam harus dihilangkan. Tantangan utama yang masih harus diatasi adalah teknik untuk mengarahkan getaran-getaran yang terbentuk pada kondisi unsteady ini supaya semuanya bergerak pada satu arah yang sama. Untuk itu kita membutuhkan alat
semacam saklar (solid-state switch) yang bisa menyalakan dan mematikan listrik 400.000 kali per detik (yaitu sesuai dengan frekuensi getaran). Solid-state switch ini pada dasarnya bertugas untuk mengambil energi dari keadaan tunak dan mengubahnya menjadi pulsa listrik kecepatan tinggi (dan mengandung energi tinggi) sampai 400.000 kali per detiknya.
Energi yang digunakan untuk sistem elektromagnetik ini berasal dari reaktor nuklir (300 kW) milik NASA. Reaktor ini menghasilkan energi panas melalui reaksi fisi nuklir. Reaksi fisi nuklir ini melibatkan proses pembelahan atom yang disertai radiasi sinar gamma dan pelepasan kalor (energi panas) dalam jumlah sangat besar. Reaktor nuklir yang menggunakan ¾ kg uranium (U-235) bisa menghasilkan kalor yang jumlahnya sama dengan kalor yang dihasilkan oleh pembakaran 1 juta galon bensin (3,8 juta liter). Energi panas yang dihasilkan
reaktor nuklir ini kemudian dikonversi menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk sistem electromagnetic propulsion ini. Ketika digunakan dalam pesawat luar angkasa, ¾ kg uranium sama sekali tidak memakan tempat karena hanya membutuhkan ruangan sebesar bola baseball. Dengan massa dan kebutuhan ruang yang jauh lebih kecil dibandingkan mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim pesawat ke luar angkasa, pesawat yang menggunakan sistem elektromagnetik ini dapat mencapai kecepatan maksimal yang jauh lebih tinggi
sehingga bisa mencapai lokasi yang lebih jauh pula.
Menurut Goodwin pesawat dengan teknologi elektromagnetik ini dapat mencapai titik heliopause yang merupakan tempat pertemuan angin yang berasal dari matahari (solar wind) dengan angin yang berasal dari bintang di luar sistem tatasurya kita (interstellar solar wind). Heliopause terletak pada jarak sekitar 200 AU (Astronomical Unit) dari matahari. 1 AU merupakan jarak rata-rata bumi dari matahari yaitu sekitar 1,5.108 km. Planet terjauh dalam sistem tatasurya kita saja hanya berjarak 39,53 AU dari matahari. Semua pesawat luar angkasa yang menggunakan propellant tidak bisa mencapai jarak sejauh itu!
Tentu saja pesawat yang dipersenjatai elektromagnetik yang dahsyat ini masih sangat jauh dari sistem ideal yang kita inginkan. Karena walaupun pesawatnya bisa mencapai kecepatan sangat tinggi, kecepatan itu masih sangat kecil dibandingkan kecepatan cahaya (300.000 km per detik). Kecepatan maksimum yang bisa dicapai sistem ini masih di bawah 1% kecepatan cahaya. Padahal bintang yang terdekat dengan sistem tatasurya kita berada pada jarak lebih dari 4 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365 hari/tahun = 9,4608.1012 km). Perjalanan terjauh yang pernah ditempuh manusia adalah 400.000 km (yaitu perjalanan ke bulan).
Jika kita ingin mengirim pesawat tanpa awak pun kita masih membutuhkan ratusan tahun sebelum pesawat tersebut bisa mencapai bintang terdekat. Itu pun karena pesawatnya menggunakan teknologi elektromagnetik! Dengan pesawat yang menggunakan propellant bahan kimia kita baru bisa mencapai bintang terdekat dalam waktu puluhan ribu tahun. Jika kita ingin mencapai bintang terdekat dalam waktu lebih cepat seperti dalam film Star Trek kita membutuhkan teknologi yang bisa melampaui kecepatan cahaya. Selama teknologi itu masih
belum bisa dikembangkan, kita bisa memanfaatkan dulu teknologielektromagnetik yang ternyata memberikan alternatif yang cukup menjanjikan walaupun belum bisa mewujudkan impian kita untuk menjelajahi jagad raya.
Baca selengkapnya »

Fakta Keberadaan Ufo

0 komentar
Beberapa tahun belakangan ini, banyak negara yang merilis dokumennya tentang UFO yang selama ini dirahasiakan. Mengapa dirahasiakan? Salah satu penjelasannya adalah khawatir masyarakat menjadi panik. Benarkah kita akan panik jika tahu bahwa UFO itu ada? Entahlah, namun yang pasti, dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh negara-negara ini membuktikan bahwa selama ini mereka sebagai pihak otoritas negara, melakukan pendataan dan penyelidikan terhadap UFO ini. Hal ini membuat saya berpikir, jika memang UFO tidak ada, mengapa mereka susah payah menyimpan puluhan ribu dokumen tentang UFO? Mengapa juga kini banyak mantan petinggi militer, pejabat tinggi negara, ilmuwan bahkan juga astronaut yang buka suara ke publik mengenai UFO ini. Pertanyaan saya, sudah siapkah kita menerima kenyataan yang sebenarnya? Siapkah kita kalau UFO itu bukan hanya fiksi, bukan hanya halusinasi, namun benar-benar ada dan telah ada sejak lama di planet bumi ini?.
Banyak negara yang telah membuka dokumen UFO mereka ke publik. Hal ini bukan kabar bohong, namun benar-benar terjadi. Pada bulan Januari 2007 lalu, Badan Antariksa Perancis Buka Arsip UFO. Laporan penampakan benda terbang misterius (UFO) dan fenomena terkait yang dikumpulkan Badan Antariksa Perancis (CNES) selama ini akan dibuka kepada publik secara online. Namun, lembaga tersebut tetap merahasiakan nama-nama pelapornya untuk mencegah gangguan orang-orang yang terlalu fanatik terhadap bukti-bukti keberadaan makhluk luar angkasa.
Jacques Arnould, salah satu pejabat di CNES, mengatakan CNES telah mengumpulkan pernyataan dan dokumen mengenai UFO selama sekitar 30 tahun untuk diarsip maupun dipelajari. Database yang ada di Perancis menyimpan sekitar 6.000 bukti-bukti kehadiran UFO. Dari seluruh dokumen tersebut, sekitar 1.600 insiden dipublikasikan secara online untuk pertama kalinya dan sebagian laporan-laporan dikumpulkan dari laporan resmi yang dikeluarkan aparat kepolisian atau dari pilot pesawat terbang.
Tidak hanya Perancis, sejumlah dokumen berkaitan dengan UFO yang dirahasiakan oleh lembaga Pertahanan Irlandia selama 37 tahun, akhirnya dibuka. File-file yang ada berkaitan dengan piring terbang, obyek yang berupa benda oval dan cahaya berwarna-warni tercatat sejak tahun 1947. File-file tersebut yang dirilis kepada Irish Times di bawah Freedom of Information Act termasuk potongan berita tentang laporan penampakan UFO, bersama memo dan surat-surat lainnya yang bersifat rahasia. Juru bicara Departemen Pertahanan mengatakan bahwa sejak 1984 file-file UFO tidak lagi diurus oleh Lembaga Pertahanan.
Jepang nampaknya juga tak mau ketinggalan. Juru Bicara pemerintah Jepang secara remi mengakui keberadaan UFO. “Ya, UFO benar-benar ada,” demikian dikemukakan juru bicara pemerintah Jepang, Sekretaris Utama Kabinet Nobutaka Machimura, pada tanggal 18 Desember 2007.   Ilmuwan Jepang saat ini sibuk berburu keberadaan alien dan benda terbang tak teridentifikasi (UFO). Tidak tanggung-tanggung, guna menguak misteri itu, para ilmuwan bergabung dalam sebuah proyek di Nishi-Harima Astronomical Observatory (NHAO) yang bermarkas di Sayo Town, Daerah Administrasi Hyogo, Jepang Timur.
Sementara itu, Kementrian Pertahanan Inggris juga tak ketinggalan merilis ribuan dokumen mengenai laporan penampakan UFO, mulai laporan dari pilot profesional, hingga mengenai ancaman objek luar angkasa yang menghebohkan. Buku setebal 4.500 halaman itu melaporkan kejadian mulai 1986 hingga 1992. Militer Inggris merilisnya untuk menjawab rasa ingin tahu publik.
Selain itu perilisan laporan itu merupakan proyek empat tahunan untuk mentransfer seluruh dokumen ke badan arsip nasional. Rilis dokumen terbaru juga menujukkan pengakuan pilot Air Force AS yang diperintah untuk menembak jatuh pesawat yang tak teridentifikasi di atas Inggris timur, namun sebelum dia melepaskan tembakan, objek tersebut menghilang.
Sebanyak 1.500 halaman dokumen itu memuat kebenaran penampakan UFO di beberapa tempat. Seperti di Jerman pada 17 Juni 1991. Mantan Menteri Pertahanan Inggris, Nick Pope, mengatakan bahwa sejak tahun 1950 hingga sekarang pemerintah Inggris telah menerima 10.000 lebih laporan mengenai munculnya UFO di negeri itu.
Sementara itu di belahan dunia lain, pemerintah Kanada juga membuka ribuan dokumen menyangkut UFO ke publik. Beda dengan negara lain, Kanada memberikan analisis terhadap penampakan UFO serta penyelidikan yang dilakukan. Sebanyak 9.500 dokumen digital antara 1947 hingga awal 1980 kini bisa diakses di website Library and Archives Canada. Judul laporan itu “Canada’s UFOs: The Search for the Unknown”.  File yang diungkapkan termasuk di antaranya surat-menyurat, memo dan prosedur yang berhubungan dengan UFO. File itu milik Departemen pertahanan, departemen perhubungan, lembaga penelitian negara serta kepolisian. Rilis dokumen UFO yang dilakukan Kanada itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan sebelumnya oleh Denmark. Inggris sebelumnya juga telah mengungkapkan ribuan file UFO melalui program bertahap sejak Mei 2007. Pemerintah Argentina, Brazil. Chili dan Ekuador juga membuka dokumen UFO mereka ke publik.Angkatan Udara Denmark telah merilis 329 halaman arsip-arsip yang sebelumnya dirahasiakan mengenai penampakan UFO, termasuk informasi mendetail lebih dari 200 kasus yang tidak terpecahkan. Kapten Thomas Pedersen mengatakan bahwa pihak militer merilis dokumen-dokumen tersebut setelah banyak para jurnalis yang mempertanyakannya.
“Kami memutuskan untuk menerbitkan arsip-arsip ini karena terus terang tidak ada yang sangat rahasia,” kata Pedersen. “Angkatan Udara tidak tertarik untuk tetap merahasiakan penampakan-penampakan yang tidak biasa itu. Tugas kami adalah menjaga keamanan nasional, bukan menyelidiki UFO.”  Angkatan Udara mengatakan arsip-arsip tersebut berisi info mendetail mengenai peristiwa yang tidak dapat dijelaskan yang terjadi antara tahun 1978 hingga 2002, sebelum tugas pencatatan penampakan UFO tersebut beralih ke sebuah kelompok informasi UFO Skandinavia.
Sementara itu pada Juli 2009, Pemerintah Rusia secara resmi merilis dokumen rahasia militer mengenai UFO mengikuti langkah beberapa negara lain di dunia. Dalam laporannya, militer Rusia menyebut bahwa UFO atau makhluk asing tidak dikenal ternyata sering dijumpai di perairan. Beberapa laporan tersebut menyinggung adanya peristiwa perjumpaan dengan makhluk tidak dikenal di beberapa danau misterius di wilayah bekas Uni Sovyet. Pemerintah Swedia juga telah merilis ribuan file UFO antara tanggal 9 dan 10 Mei 2009.   Torbjorn Sassersson, Direktur Eksopolitik Swedia dan Redaktur Majalah Soul Travel mengatakan, “Selain 18 ribu kasus yang terjadi di Swedia juga ribuan kasus dari Denmark dan negara-negara Nordik lainnya. Ribuan kasus-kasus UFO Amerika Serikat dalam mikrofilm juga termasuk yang dirilis. Arsip-arsip ini (Norrkoping) akan dibuka untuk umum sejak Mei 2009. Ketua UFO Swedia Clas Svahn menjelaskan salah satu kasus yang menarik yang terjadi tahun 1980. Sebuah UFO berbentuk cerutu masuk ke dalam sebuah danau di pegunungan dan tidak pernah muncul kembali, demikian menurut saksi-mata. Komentar Svahn: “UFO itu mungkin masih di sana.”
Aksi negara-negara membuka dokumen tentang UFO yang selama ini dirahasikan sehingga publik dijauhkan dari kebenaran kenyataan UFO ini, menjadi suatu hal yang menarik untuk dipikirkan. Ada apa gerangan? Mengapa sebelumnya dirahasiakan dan mengapa sekarang makin banyak informasi tentang UFO yang dibuka kepada publik?
Bagaimana di Indonesia? Sudah siapkah kita menerima kenyataan akan UFO ini? Sementara ketika ada orang yang bersaksi telah melihat UFO, masih sering terjadi mereka justru memperoleh olok-olok dan ditertawakan. Atau, ada orang yang sengaja membuat olok-olok untuk mengejek para pengamat UFO yang secara aktif mempelajari fenomena ini.
Perintis peneliti UFO di Indonesia adalah Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun. Beliau adalah pendiri Dinas Penerangan AURI (sekarang TNI-AU) dan saat menjabat sebagai ketua LAPAN, melakukan banyak pendataan dan penelitian mengenai UFO. Dalam sebuah wawancara dengan ANTV yang ditayangkan dalam acara Mata Rantai tanggal 10 Januari 2008, beliau mengatakan, “UFO adalah hasil karya peradaban yang lebih maju daripada kita. Dan kita itu, perkembangan dunia itu, kan selalu tambah maju dan tambah luas. Dulu kita hanya di daratan, kemudian kita menguasai lautan, kemudian udara. Sekarang memang masanya kalau menginjak fase ini. Jadi bagi saya, saya tidak akan heran, kalau Allah menghendaki, kita akan berhubungan dengan dunia lain seperti kita berhubungan dengan bangsa lain.”
Memang, saat ini di Indonesia belum ada ilmuwan di bidang astronomi, antariksa, pilot atau juga para pejabat tinggi negara maupun militer saat ini yang mau secara serius dan terbuka menyelidiki UFO. Akan tetapi, saya yakin bahwa sebenarnya ada banyak yang mengamati fenomena UFO secara diam-diam, sebab khawatir bisa mengganggu reputasi dan menghambat karier mereka, sehingga kalau bicara ke publik biasanya berkata lain. Memang sepertinya UFO ini sepele, namun untuk bisa serius menyelidikinya, dibutuhkan tekad dan komitmen untuk itu.
Baca selengkapnya »

SEISMOGRAF DIGITAL

1 komentar
Seismograph Digital adalah sebuah alat elektronika yang berfungsi sebagai pencatat gempabumi. Dalam sebuah seismograph digital terdiri dari bagian-bagian seperti pada gambar 1. Yaitu sebuah sensor, amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, Time System, Rekorder, dan tentunya power supply. Gabungan antara amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, dan time system biasa disebut dengan Digitizer.
Gambar 1. Blok Diagram Seismograph Digital
Berikut adalah penjelasan untuk masing- masing bagian yang ada dalam sebuah seismograph digital.
1. Sensor
Sensor untuk sebuah Seismograph Digital disebut Seismometer. Seismometer diartiakan sebuah sensor yang menangkap gelombang seismik yang berbentuk besaran fisik. Bentuk output dari seismometer adalah tegangan listrik. Seismometer sendri terbagi menjadi dua jenis yaitu Short Period dan Broadband.
Gambar 2. Seismometer
2. Amplyfier / Pengkondisi sinyal
Output dari seismometer yang berupa tegangan tersebut merupakan input dari bagian ini. Seperti namanya Amplyfier, berfungsi sebagai penguat tegangan dari seismometer. Kenapa perlu diperkuat? Sebab tegangan yang dihasilkan oleh seismometer belum dapat diolah secara langsung oleh ADC, Jadi perlu dikuatkan dan dipilih (difilter) oleh pengkondisi sinyal.
Hasil dari bagian Amplyfier dan Pengkondisi Sinyal inilah yang menjadi input bagi ADC.
3. ADC
ADC atau Analog to Digital Converter adalah sebuah bagian yang berfungsi sebagai perubah dari sinyal analog, berupa tegangan listrik yang dikeluarkan oleh pengkondisi sinyal menjadi sebuah bentuk digital.
Bentuk digital inilah nantinya yang akan diproses menjadi sebuah informasi.
Gambar 3. Digitizer Seismograph Digital
Dan biasanya digitizer juga diintegrasikan dengan sebuah logger sebagai media penyimpan data. Sehingga data tersebut tidak hilang dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
4. Time System
Time System atau sistem pewaktu dalam sebuah Seismograph sangat penting sebagai penyedia informasi waktu dari parameter gempabumi. Sistem pewaktu dapat diperoleh dari sebuah RTC(Real Time Clock), biasanya berupa IC, dan sebuah GPS (Global Position system). Pada masa sekarang ini RTC dan GPS keduanya dibutuhkan dalam seismograph untuk saling melengkapi.
Gambar 4. GPS
5. Recorder
Recorder di dalam sebuah seismograph berfungsi sebagai pencatat atau perekam untuk selanjutnya di lakukan analisa lanjutan. Sudah jamak di sini bahwa recorder berupa sebuah PC atau laptop. Selain sebagai recorder, peran PC bisa juga sebagai data logger dan juga analisis data. Hal tersebut dimungkinkan karena dilengkapi dengan software analisa.
6. Power Supply
Sebuah alat elektronika tidak dapat bekerja tanpa diberi power supply. Power supply yang digunakan adalah tegangan DC atau searah. Untuk sebuah seismograph tegangan dari sumber masuk ke digitizer untuk selanjutnya didistribusikan ke semua bagian.
Baca selengkapnya »
 

Copyright © 2010 • Ida Latiful Ummah FR-093224011 • Design by Dzignine