Fakta Keberadaan Ufo

Beberapa tahun belakangan ini, banyak negara yang merilis dokumennya tentang UFO yang selama ini dirahasiakan. Mengapa dirahasiakan? Salah satu penjelasannya adalah khawatir masyarakat menjadi panik. Benarkah kita akan panik jika tahu bahwa UFO itu ada? Entahlah, namun yang pasti, dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh negara-negara ini membuktikan bahwa selama ini mereka sebagai pihak otoritas negara, melakukan pendataan dan penyelidikan terhadap UFO ini. Hal ini membuat saya berpikir, jika memang UFO tidak ada, mengapa mereka susah payah menyimpan puluhan ribu dokumen tentang UFO? Mengapa juga kini banyak mantan petinggi militer, pejabat tinggi negara, ilmuwan bahkan juga astronaut yang buka suara ke publik mengenai UFO ini. Pertanyaan saya, sudah siapkah kita menerima kenyataan yang sebenarnya? Siapkah kita kalau UFO itu bukan hanya fiksi, bukan hanya halusinasi, namun benar-benar ada dan telah ada sejak lama di planet bumi ini?.
Banyak negara yang telah membuka dokumen UFO mereka ke publik. Hal ini bukan kabar bohong, namun benar-benar terjadi. Pada bulan Januari 2007 lalu, Badan Antariksa Perancis Buka Arsip UFO. Laporan penampakan benda terbang misterius (UFO) dan fenomena terkait yang dikumpulkan Badan Antariksa Perancis (CNES) selama ini akan dibuka kepada publik secara online. Namun, lembaga tersebut tetap merahasiakan nama-nama pelapornya untuk mencegah gangguan orang-orang yang terlalu fanatik terhadap bukti-bukti keberadaan makhluk luar angkasa.
Jacques Arnould, salah satu pejabat di CNES, mengatakan CNES telah mengumpulkan pernyataan dan dokumen mengenai UFO selama sekitar 30 tahun untuk diarsip maupun dipelajari. Database yang ada di Perancis menyimpan sekitar 6.000 bukti-bukti kehadiran UFO. Dari seluruh dokumen tersebut, sekitar 1.600 insiden dipublikasikan secara online untuk pertama kalinya dan sebagian laporan-laporan dikumpulkan dari laporan resmi yang dikeluarkan aparat kepolisian atau dari pilot pesawat terbang.
Tidak hanya Perancis, sejumlah dokumen berkaitan dengan UFO yang dirahasiakan oleh lembaga Pertahanan Irlandia selama 37 tahun, akhirnya dibuka. File-file yang ada berkaitan dengan piring terbang, obyek yang berupa benda oval dan cahaya berwarna-warni tercatat sejak tahun 1947. File-file tersebut yang dirilis kepada Irish Times di bawah Freedom of Information Act termasuk potongan berita tentang laporan penampakan UFO, bersama memo dan surat-surat lainnya yang bersifat rahasia. Juru bicara Departemen Pertahanan mengatakan bahwa sejak 1984 file-file UFO tidak lagi diurus oleh Lembaga Pertahanan.
Jepang nampaknya juga tak mau ketinggalan. Juru Bicara pemerintah Jepang secara remi mengakui keberadaan UFO. “Ya, UFO benar-benar ada,” demikian dikemukakan juru bicara pemerintah Jepang, Sekretaris Utama Kabinet Nobutaka Machimura, pada tanggal 18 Desember 2007.   Ilmuwan Jepang saat ini sibuk berburu keberadaan alien dan benda terbang tak teridentifikasi (UFO). Tidak tanggung-tanggung, guna menguak misteri itu, para ilmuwan bergabung dalam sebuah proyek di Nishi-Harima Astronomical Observatory (NHAO) yang bermarkas di Sayo Town, Daerah Administrasi Hyogo, Jepang Timur.
Sementara itu, Kementrian Pertahanan Inggris juga tak ketinggalan merilis ribuan dokumen mengenai laporan penampakan UFO, mulai laporan dari pilot profesional, hingga mengenai ancaman objek luar angkasa yang menghebohkan. Buku setebal 4.500 halaman itu melaporkan kejadian mulai 1986 hingga 1992. Militer Inggris merilisnya untuk menjawab rasa ingin tahu publik.
Selain itu perilisan laporan itu merupakan proyek empat tahunan untuk mentransfer seluruh dokumen ke badan arsip nasional. Rilis dokumen terbaru juga menujukkan pengakuan pilot Air Force AS yang diperintah untuk menembak jatuh pesawat yang tak teridentifikasi di atas Inggris timur, namun sebelum dia melepaskan tembakan, objek tersebut menghilang.
Sebanyak 1.500 halaman dokumen itu memuat kebenaran penampakan UFO di beberapa tempat. Seperti di Jerman pada 17 Juni 1991. Mantan Menteri Pertahanan Inggris, Nick Pope, mengatakan bahwa sejak tahun 1950 hingga sekarang pemerintah Inggris telah menerima 10.000 lebih laporan mengenai munculnya UFO di negeri itu.
Sementara itu di belahan dunia lain, pemerintah Kanada juga membuka ribuan dokumen menyangkut UFO ke publik. Beda dengan negara lain, Kanada memberikan analisis terhadap penampakan UFO serta penyelidikan yang dilakukan. Sebanyak 9.500 dokumen digital antara 1947 hingga awal 1980 kini bisa diakses di website Library and Archives Canada. Judul laporan itu “Canada’s UFOs: The Search for the Unknown”.  File yang diungkapkan termasuk di antaranya surat-menyurat, memo dan prosedur yang berhubungan dengan UFO. File itu milik Departemen pertahanan, departemen perhubungan, lembaga penelitian negara serta kepolisian. Rilis dokumen UFO yang dilakukan Kanada itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan sebelumnya oleh Denmark. Inggris sebelumnya juga telah mengungkapkan ribuan file UFO melalui program bertahap sejak Mei 2007. Pemerintah Argentina, Brazil. Chili dan Ekuador juga membuka dokumen UFO mereka ke publik.Angkatan Udara Denmark telah merilis 329 halaman arsip-arsip yang sebelumnya dirahasiakan mengenai penampakan UFO, termasuk informasi mendetail lebih dari 200 kasus yang tidak terpecahkan. Kapten Thomas Pedersen mengatakan bahwa pihak militer merilis dokumen-dokumen tersebut setelah banyak para jurnalis yang mempertanyakannya.
“Kami memutuskan untuk menerbitkan arsip-arsip ini karena terus terang tidak ada yang sangat rahasia,” kata Pedersen. “Angkatan Udara tidak tertarik untuk tetap merahasiakan penampakan-penampakan yang tidak biasa itu. Tugas kami adalah menjaga keamanan nasional, bukan menyelidiki UFO.”  Angkatan Udara mengatakan arsip-arsip tersebut berisi info mendetail mengenai peristiwa yang tidak dapat dijelaskan yang terjadi antara tahun 1978 hingga 2002, sebelum tugas pencatatan penampakan UFO tersebut beralih ke sebuah kelompok informasi UFO Skandinavia.
Sementara itu pada Juli 2009, Pemerintah Rusia secara resmi merilis dokumen rahasia militer mengenai UFO mengikuti langkah beberapa negara lain di dunia. Dalam laporannya, militer Rusia menyebut bahwa UFO atau makhluk asing tidak dikenal ternyata sering dijumpai di perairan. Beberapa laporan tersebut menyinggung adanya peristiwa perjumpaan dengan makhluk tidak dikenal di beberapa danau misterius di wilayah bekas Uni Sovyet. Pemerintah Swedia juga telah merilis ribuan file UFO antara tanggal 9 dan 10 Mei 2009.   Torbjorn Sassersson, Direktur Eksopolitik Swedia dan Redaktur Majalah Soul Travel mengatakan, “Selain 18 ribu kasus yang terjadi di Swedia juga ribuan kasus dari Denmark dan negara-negara Nordik lainnya. Ribuan kasus-kasus UFO Amerika Serikat dalam mikrofilm juga termasuk yang dirilis. Arsip-arsip ini (Norrkoping) akan dibuka untuk umum sejak Mei 2009. Ketua UFO Swedia Clas Svahn menjelaskan salah satu kasus yang menarik yang terjadi tahun 1980. Sebuah UFO berbentuk cerutu masuk ke dalam sebuah danau di pegunungan dan tidak pernah muncul kembali, demikian menurut saksi-mata. Komentar Svahn: “UFO itu mungkin masih di sana.”
Aksi negara-negara membuka dokumen tentang UFO yang selama ini dirahasikan sehingga publik dijauhkan dari kebenaran kenyataan UFO ini, menjadi suatu hal yang menarik untuk dipikirkan. Ada apa gerangan? Mengapa sebelumnya dirahasiakan dan mengapa sekarang makin banyak informasi tentang UFO yang dibuka kepada publik?
Bagaimana di Indonesia? Sudah siapkah kita menerima kenyataan akan UFO ini? Sementara ketika ada orang yang bersaksi telah melihat UFO, masih sering terjadi mereka justru memperoleh olok-olok dan ditertawakan. Atau, ada orang yang sengaja membuat olok-olok untuk mengejek para pengamat UFO yang secara aktif mempelajari fenomena ini.
Perintis peneliti UFO di Indonesia adalah Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun. Beliau adalah pendiri Dinas Penerangan AURI (sekarang TNI-AU) dan saat menjabat sebagai ketua LAPAN, melakukan banyak pendataan dan penelitian mengenai UFO. Dalam sebuah wawancara dengan ANTV yang ditayangkan dalam acara Mata Rantai tanggal 10 Januari 2008, beliau mengatakan, “UFO adalah hasil karya peradaban yang lebih maju daripada kita. Dan kita itu, perkembangan dunia itu, kan selalu tambah maju dan tambah luas. Dulu kita hanya di daratan, kemudian kita menguasai lautan, kemudian udara. Sekarang memang masanya kalau menginjak fase ini. Jadi bagi saya, saya tidak akan heran, kalau Allah menghendaki, kita akan berhubungan dengan dunia lain seperti kita berhubungan dengan bangsa lain.”
Memang, saat ini di Indonesia belum ada ilmuwan di bidang astronomi, antariksa, pilot atau juga para pejabat tinggi negara maupun militer saat ini yang mau secara serius dan terbuka menyelidiki UFO. Akan tetapi, saya yakin bahwa sebenarnya ada banyak yang mengamati fenomena UFO secara diam-diam, sebab khawatir bisa mengganggu reputasi dan menghambat karier mereka, sehingga kalau bicara ke publik biasanya berkata lain. Memang sepertinya UFO ini sepele, namun untuk bisa serius menyelidikinya, dibutuhkan tekad dan komitmen untuk itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 • Ida Latiful Ummah FR-093224011 • Design by Dzignine