SEISMOGRAF DIGITAL

Seismograph Digital adalah sebuah alat elektronika yang berfungsi sebagai pencatat gempabumi. Dalam sebuah seismograph digital terdiri dari bagian-bagian seperti pada gambar 1. Yaitu sebuah sensor, amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, Time System, Rekorder, dan tentunya power supply. Gabungan antara amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, dan time system biasa disebut dengan Digitizer.
Gambar 1. Blok Diagram Seismograph Digital
Berikut adalah penjelasan untuk masing- masing bagian yang ada dalam sebuah seismograph digital.
1. Sensor
Sensor untuk sebuah Seismograph Digital disebut Seismometer. Seismometer diartiakan sebuah sensor yang menangkap gelombang seismik yang berbentuk besaran fisik. Bentuk output dari seismometer adalah tegangan listrik. Seismometer sendri terbagi menjadi dua jenis yaitu Short Period dan Broadband.
Gambar 2. Seismometer
2. Amplyfier / Pengkondisi sinyal
Output dari seismometer yang berupa tegangan tersebut merupakan input dari bagian ini. Seperti namanya Amplyfier, berfungsi sebagai penguat tegangan dari seismometer. Kenapa perlu diperkuat? Sebab tegangan yang dihasilkan oleh seismometer belum dapat diolah secara langsung oleh ADC, Jadi perlu dikuatkan dan dipilih (difilter) oleh pengkondisi sinyal.
Hasil dari bagian Amplyfier dan Pengkondisi Sinyal inilah yang menjadi input bagi ADC.
3. ADC
ADC atau Analog to Digital Converter adalah sebuah bagian yang berfungsi sebagai perubah dari sinyal analog, berupa tegangan listrik yang dikeluarkan oleh pengkondisi sinyal menjadi sebuah bentuk digital.
Bentuk digital inilah nantinya yang akan diproses menjadi sebuah informasi.
Gambar 3. Digitizer Seismograph Digital
Dan biasanya digitizer juga diintegrasikan dengan sebuah logger sebagai media penyimpan data. Sehingga data tersebut tidak hilang dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
4. Time System
Time System atau sistem pewaktu dalam sebuah Seismograph sangat penting sebagai penyedia informasi waktu dari parameter gempabumi. Sistem pewaktu dapat diperoleh dari sebuah RTC(Real Time Clock), biasanya berupa IC, dan sebuah GPS (Global Position system). Pada masa sekarang ini RTC dan GPS keduanya dibutuhkan dalam seismograph untuk saling melengkapi.
Gambar 4. GPS
5. Recorder
Recorder di dalam sebuah seismograph berfungsi sebagai pencatat atau perekam untuk selanjutnya di lakukan analisa lanjutan. Sudah jamak di sini bahwa recorder berupa sebuah PC atau laptop. Selain sebagai recorder, peran PC bisa juga sebagai data logger dan juga analisis data. Hal tersebut dimungkinkan karena dilengkapi dengan software analisa.
6. Power Supply
Sebuah alat elektronika tidak dapat bekerja tanpa diberi power supply. Power supply yang digunakan adalah tegangan DC atau searah. Untuk sebuah seismograph tegangan dari sumber masuk ke digitizer untuk selanjutnya didistribusikan ke semua bagian.

1 komentar:

{ Muhamad Alrizqiansyah } at: 5 Maret 2013 pukul 05.46 mengatakan...

makasih ya mba artikel nya sangat berguna untuk tugas saya.

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 • Ida Latiful Ummah FR-093224011 • Design by Dzignine